Sabtu, 18 April 2020

Kalimat Imperatif alias Kalimat Perintah dan Contohnya

Mantan KA UPTD
Kalimat imperatif bisa berupa perintah, suruhan, atau permintaan, bergantung pada isinya. Kalimat imperatif dibedakan menjadi enam, yaitu:

1. Perintah atau suruhan
Adalah kalimat imperatif yang pembicaranya menyuruh lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu.

Contoh:
Pergi kamu dari sini!
Nak, belikan ibu gula di warung!
Segeralah ke sini!


"Baca!" yang diakhiri tanda seru berarti merupakan kalimat imperatif atau perintah


2. Perintah halus
Adalah kalimat imperatif yang pembicaranya tidak menyuruh lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu tetapi mempersilakan untuk sudi (berkenan) melakukan sesuatu.

Contoh:
Coba dipikir apa tindakanmu sudah benar!

3. Permohonan
Adalah kalimat imperatif yang pembicaranya meminta lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu. Sesuatu tersebut adalah kepentingan pembicara.

Contoh:
Tolong ambilkan minuman itu!
Mohon bergeser sedikit!

4. Ajakan dan Harapan
Adalah kalimat yang pembicaranya mengajak untuk melakukan sesuatu tetapi dilakukan besama-sama.

Contoh:
Ayo angkat batu ini bersama-sama!
Mari kita ke mendaftar ke sekolah itu!

5. Larangan atau Perintah Negatif
Adalah kalimat imperatif yang pembicaranya menyuruh lawan bicaranya untuk tidak melakukan sesuatu. Intinya lawan bicara dilarang untuk berbuat sesuatu oleh sang pembicara.

Contoh:
Jangan duduk di sini!
Dilarang berjualan di sini!

6. Pembiaran
Adalah kalimat imperatif yang pembicaranya meminta kepada lawan bicara agar tidak dilarang untuk melakukan sesuatu.

Contoh:
Biarkan saya yang mengerjakan ini.


Ciri-ciri kalimat imperatif

Kalimat imperatif memiliki ciri formal sebagai berikut:
a. intonasi di akhiri dengan nada rendah (ketika diucapkan)
b. pemakaian partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan larangan.
c. susunan kalimatnya berupa susunan kalimat inversi sehingga urutannya tidak selalu terungkap (tampak) prdikat-subjek jika diperlukan.
d. pelaku tindaka tidak selalu tampak dalam kalimat.
e. hampir seluruh kalimat imperatif (kalimat perintah) diakhiri dengan tanda seru (!).

Wujud kalimat imperatif
Kalimat imperatif dapat berupa:
a. kalimat yang terdiri atas predikat verbal dasar atau adjektiva, ataupun frasa preposisional saja yang sifatnya tak transitif,
b. kalimat lengkap yang bepredikat verbal taktransitif atau transitif,
c. kalimat yang dibatasi oleh berbagai kata tugas modalitas kalimat.

Jenis-Jenis Kalimat Imperatif:
Adapun jenis-jenis kalimat imperatif berdasarkan penjelasan di atas dapat dijelaskan menjadi tujuh jenis. Berikut ini penjelasannya.

1. Kalimat Imperatif Taktransitif (Intransitif)
Kalimat imperatif intransitif dibentuk dari kalimat deklaratif yang intransitif pula. Kalimat ini dapat berpredikat verba dasar, frasa adjektival, maupun frasa verbal yang berprefiks (imbuhan) ber- atau meng-.

Contoh:
Berliburlah ke tempat nenekmu! (Frasa verbal berprefiks ber-)
Menyeberanglah dengan hati-hati! (Frasa verbal beprefiks meng-)
Kamu ke sana! (Frasa preposisional “ke sana”)

2. Kalimat Imperatif Transitif
Konstruksi (susunan) kalimat imperatif transitif mirip dengan kalimat deklaratif pasif.

Perhatikan contoh berikut:
Kamu mencari pekerjaan apa saja. (kalimat deklaratif/berita pasif)
Carilah pekerjaan apa saja! (kalimat imperatif/kalimat perintah)

Susunannya mirip, bedanya subjek dalam kalimat berita tidak digunakan dalam kalimat perintah.

3. Kalimat Imperatif Halus
Penghalusan kalimat perintah dengan menggunakan kata tolong, coba, silakan, sudilah, dan kiranya.

Contoh:
Tolong bawakan mobil saya.
Coba panggil teman sekelasmu.
Silakan tunggu sebentar di sini.
Sudilah kiranya menemani saya di sini.
Kiranya, tuan sanggup melaksanakan hal itu.

4. Kalimat Imperatif Permintaan
Kalimat imperatif ini ditandai dengan penggunaan kata minta atau mohon. Subjek dalam kalimat ini  ialah pembicara yang sering  tidak dimunculkan.

Contoh:
Minta perhatian, bapak ibu!
Mohon perhatikan ketentan ini!

5. Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan
Kalimat imperatif ajakan dan harapan ditandai dengan kata ayo atau ayolah, mari atau ayolah, harap, dan hendaknya.

Contoh:
Ayo, kita belajar!
Mari kita bersatu!
Harap mengantre!
Hendaknya kita semangat belajar!

6. Kalimat Imperatif Larangan
Kalimat imperatif ini ditandai dengan adanya kalimat yang mencegah. Jadi kalimat imperatif ini melarang lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu. Ditandai dengan kata jangan (janganlah) dan dilarang.

Contoh:
Jangan marah!
Janganlah merusak lingkungan!
Dilarang buang sampah sembarangan!
Dilarang merusak hutan!

7. Kalimat Imperatif Pembiaran
Kalimat imperatif ini, pembicara meminta kepada lawan bicara untuk bisa dan diperbolehkan (dibiarkan) untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya ini juga merupakan kalimat perintah, sehingga termasuk pada kalimat imperatif.

Kalimat ini ditandai dengan penggunaan kata biar atau biarkan. Dalam perkembangannya, ini adalah sama dengan permintaan izin untuk melakukan sesuatu.

Contoh:
Biarlah saya yang mengurus masalah ini!
Biarkan saya yang menggoreng ikan ini!


Demikian penjelasan tentang kalimat imperatif atau kalimat perintah. Semoga bermanfaat dan bisa menggunakan kalimat imperatif yang halus.