Kamis, 16 April 2020

Pengertian Budi Pekerti, Tujuan, & Macam-Macam Budi Pekerti serta Contohnya

Menjadi seseorang yang memiliki sifat dan perilaku yang berbudi pekerti, merupakan sering kita dengar. Namun, apa itu budi pekerti, bagaimana itu budi pekerti, dan seperti apa itu budi pekerti yang sebenarnya?.

Hal ini menjadi kalang kabur ketika lingkungan kita semakin berbeda dengan lingkungan orang lain. Banyak di antara masyarakat yang sulit beradaptasi atau menyesuikan diri dengan lingkungan sekitar untuk dapat menelaah atau mengetahui bagaimana karakteristik dari perilaku mereka. Hingga sebagian dari orang lain di lingkungan tersebut menganggap orang ini berbeda.

Baca Juga:

Pengertian Budaya Organisasi, Fungsi, COntoh & Teorinya
Pengertian Pergaulan Bebas, Penyebab, Akibat & Cara Mengatasi
Pengertian Perubahan Sosial, Teori, Bentuk, Dampak & Faktor Penyebabnya. 
Dampak Akibat Konflik Sosial Positif & Negatif 
Pengertian Kepribadian, Ciri, Unsur, Jenis & Definisi Para Ahli

Seperti halnya dengan budi pekerti. Jika seseorang memiliki perilaku yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya maka, seseorang dianggap berbeda dan tak jarang di cemooh oleh kelompok tersebut. Namun sebaliknya, jika salah seorang dari kelompok tersebut berada di lingkungan orang yang di cemooh, maka ia pun dianggap berbeda dan tentu saja akan dicemooh dan dianggap memiliki perilaku yang berbeda.

Maksud penulis memberikan sebuah analogi-analogi diatas bukan untuk memusingkan teman-teman, melainkan memberikan informasi kepada teman-teman bahwa dalam dunia ini memiliki perbedaan perilaku di setiap daerah atau kelompok. Perbedaan tersebut yang membuat dalam mendefinisikan budi pekerti menjadi rumit dan memusingkan.

Mengapa? Jika memberikan sebuah ukuran tentang baik dan buruk terhadap perilaku seseorang, tentu tidaklah semudah isapan jempol, atau semudah mengucapkannya. Sehingga untuk mendefinisikan budi pekerti atau memberikan pengertian budi pekerti, perlu analisis mendalam dan terkadang, perbedaan-perbedaan setiap perilaku dalam kelompok atau daerah, tak jarang memberikan perbedaan pengertian terhadap budi pekerti, tujuan dan macam-macam budi pekerti serta contoh-contoh budi pekerti yang harus digunakan dalam lingkungan demikian.

Olehnya itu, beberapa dari definisi para ahli atau pengertian budi pekerti membuat penulis untuk menggali lebih dalam mengenai budi pekerti dan memusingkan penulis untuk mencari sesuatu definisi atau konsep budi pekerti yang sesuai dengan budaya Indonesia yang juga memiliki keanekaragaman atau meiliki banyak budaya didalamnya.

Sehingga, penulis mengambil sebuah kesimbpulan dalam memberikan konsep atau informasi kepada teman-teman pada kali ini, adalah memfilteralisasi atau menyaring konsep budi pekerti sesuai dengan bangsa dan negara Indonesia.

Sederhananya, budi pekerti yang dipandang oleh orang barat tentu berbeda dengan budi pekerti menurut pandangan timur. Maka dari itu, penulis memilih jalan tengah dalam hal ini yakni memberikan konsep umum juga, tidak hanya sesuai dengan budi pekerti yang di pandang oleh budaya Indonesia melainkan budi pekerti yang dapat mencakup seluruh negara, bangsa dan daerah baik pengertian budi pekerti, tujuan, macam-macam, contoh dan definisi budi pekerti menurut para ahli. Informasi tersebut dapat anda lihat di bawah ini...

Budi Pekerti, Apa itu? 

Saat ini, fokus pembicaraan mengenai pendidikan moral atau budi pekerti atau aklak hingga saat ini masih menjadi fokus yang selalu dikaji dan dicari akan solusinya. Demikian adanya karena sampai saat ini bangsa Indonesia masih saja mendapati berbagai permasalahan sosial dan moral seperti: 
  1. Masih tingginya kasus tindakan kekerasan, baik yang terjadi antar rekan pelajar atau mahasiswa, antar masyarakat, dalam keluarga, maupun kekerasan yang dilakukan oleh preman atau juga oknum penguasa
  2. Perampokan secara sadis yang disertai pemerkosaan atau pembunuhan, 
  3. Meningkatnya dekandensi moral, etika/sopan santun para pelajar. 
  4. Meningkatnya ketidakjujuran pelajar, seperti menyontek, suka bolos, suka mengambil barang milik orang lain.
  5. Berkurangnya rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan terhadap figur-figur yang seharusnya dihormati, 
  6. Timbulnya gelombang perilaku yang merusak diri sendiri seperti perilaku seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku bunuh diri, 
  7. Smakin lunturnya sikap saling hormat-menghormati dan rasa kasih sayang diantara manusia, serta semakin meningkatnya sifat kejam dan bengis terhadap sesama. 
  8. Maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme serta berbagai persoalan lainnya yang mengarah pada terjadinya dekadensi moral bangsa

Pengertian Budi Pekerti

Pengertian Budi Pekerti secara etimologi, dimana istilah budi bekerti yang dalam bahasa jawa disebut dengan budi pakerti, yang di maknai dan didefinisikan sebagai budi berarti pikir sedangkan pakerti berarti perbuatan. Berangkat dari kedua makna dan pengertian budi dan pakerti tersebut sehingga didasarkan bahwa pengertian budi pekerti adalah sikap dan perilaku seseorang, keluarga, maupun masyarakat erat kaitannya dengan norma dan etika.

Dalam membicarakan budi pekerti yang didefinisikan atau pengertian budi pekerti secara terminologi adalah nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut kebaikan dan keburukannya melalui ukuran norma agama, norma hukum, tata krama, dan sopan santun, atau norma budaya/adat istiadat suatu masyarakat atau suatu bangsa.

Budi juga sering diartikan sebagai nalar, pikiran, akal. Budi tersebut yang menyatukan kita semua sebagai manusia, entah mereka itu dari suku, golongan, kelompok atau umur apapun. Sejauh mereka adalah manusia, mereka tentu juga memiliki kesamaan budi. Dengan nalar demikianlah, orang ber pekerti= bertindak baik. Maka pelajaran budi budi pekerti, merupakan pejalaran tentang etika hidup bersama dengan bertindak baik yang berdasarkan nalar. Adapun unsur kesadaran, dan unsur melaksanakan kesadaran tersebut.

Pengertian Budi Pekerti Menurut Para Ahli

Pengertian budi pekerti, juga tidak hanya berhenti di situ saja. Ada banyak para ahli yang juga mendefinisikan budi pekerti dan memberikan arah dan konsep mengenai budi pekerti. Beberapa pengertian budi pekerti menurut para ahli adalah sebagai berikut...

1. Ki Sugeng Subagya 
Ki Sugeng Subagya (Februari 2010) mengartikan istilah budi pakerti sebagai perbuatan yang dibimbing oleh pikiran; perbuatan yang merupakan realisasi dari isi pikiran; atau perbuatan yang dikendalikan oleh pikiran.

2. Ensiklopedia Pendidikan 
Menurut Ensiklopedia Pendidikan, budi pekerti diartikan sebagai kesusilaan yang mencakup segi-segi kejiwaan dan perbuatan manusia; sedangkan manusia susila adalah manusia yang sikap lahiriyah dan batiniyahnya sesuai dengan norma etik dan moral. Dalam konteks yang lebih luas,

3, Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional
Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (1997) mengartikan istilah budi pekerti sebagai sikap dan prilaku sehari-hari, baik individu, keluarga, masyarakat, maupun bangsa yang mengandung nilai-nilai yang berlaku dan dianut dalam bentuk jati diri, nilai persatuan dan kesatuan, integritas, dan kesinambungan masa depan dalam suatu sistem moral, dan yang menjadi pedoman prilaku manusia Indonesia untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan bersumber pada falsafah Pancasila dan diilhami oleh ajaran agama serta budaya Indonesia.

Tujuan Pendidikan Budi Pekerti

Tujuan budi pekerti atau pendidikan budi pekerti adalah sesuatu yang dituju atau sesuatu yang akan dicapai, ia merupakan dunia cita yakni suasana yang sesuai dengan yang ingin diwujudkan (Zuhairini, 1995: 159). Kegiatan tersebut harus mempunyai tujuan agar mampu dicapai dari kegiatan itu yang dapat diketahui, karena kegiatan tanpa tujuan dapat berjalan tanpa arah.

Berdasarkan sistem pendidikan Nasional, rumusan pendidikan baik tujuan krikuler, hingga tujuan instruksional menggunakan klasifikasi belajar dari Benyamin Bloom dimana garis besarnya dbagi dalam tiga aspek yakni, ranah kognitif, afektif dan psikomotr. Ranah kognitif sesuai dengan hasil belajar intelektual, ranah afektif yang sesuai dengan sikap dan ranah psikomotorik dengan keterampilan dan kemampuan dalam bertindak (Nana Sudjana, 1993:22).

Menurut Haidar Putra Dauly, bahwa tujuan dari pendidikan budi pekerti adalah mengembangkan nilai, sikap dan perilaku siswa demi melancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Dapat dikatakan bahwa pendidikan budi pekerti merupakan nilai-nilai yang ingin dibentuk adalah nilai dari akhlak mulia yakni tertanamnya nilai akhlak mulia ke dalam diri peserta didik kemudian terwujud dalam tingkah lakunya.

Sebagaimana juga yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro yakni ngerti-ngerasangelakoni (menyadari, menginsyafi dan melakukan). (Pendidikan Taman Siswa, 1977:1). Hal demikian mengandung pengertian bahwa pendidikan budi pekerti adalah bentuk dari pendidikan dan pengajaran yang menitikberatkan terhadap perilaku dan tindakan siswa dalam mengapresiasikan dan mengimplementasikan nilai dari budi pekerti ke dalam tingkah laku sehari-hari.

Pendidikan budi pekerti juga merupakan suatu upaya pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan perilaku peserta didik agar mau dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara selaras, serasi, seimbang antara lahir batin, jasmani-rohani, material spiritual, dan individusosial. (Balitbang Puskur, Depdiknas, 2001). 

Budi Pekerti memiliki definisi atau pengertian yang bermacam-macam. Oleh karena itu sebaiknya kita memiliki keterangan jelas dalam mendefinisikan budi pekerti. Sikap dan perilaku demikian mengandung lima jangkauan yakni
1. Sikap dan perilaku dalam hubunganya dengan Tuhan
2. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan diri sendiri
3. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan keluarga 
4. Sikap dan perilaku dalam hubungannya bersama masyarakat dan bangsa 
5. Sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar. 

Budi pekerti diartikan sebagai alat batin untuk menimbang perbuatan baik dan buruk. Sebagai alat batin, budi pekerti dianggap sebagai sesuatu hal yang terdapat dalam diri seseorang yang terdalam misalnya suara hati. 

Macam-Macam Budi Pekerti dan Contohnya

A. Sikap terhadap Tuhan 
Penghormatan kepada Sang Pencipta. Sebagai makhluk kita menghormati sang Pencipta. Kita lewat penghayatan imam kita diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta. Pujian demikian dapat diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makhluk ciptaan, khususnya pada diri sendiri. SIkap menghargai iman orang lain, dan menghargai bentuk iman orang lain. 

B. Sikap terhadap Sesama Manusia 
Sikap terhadap sesama manusia bisa ditinjau dari beberapa sikap sebagai berikut: 
  1. Sikap penghargaan terhadap setiap manusia. Penghargaan bahwa pribadi manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau disingkirkan harus dikembangkan. Setiap manusia, sebagai sesama ciptaan Tuhan, siapapun mereka,adala bernilai. 
  2. Penghargaan terhadap Perempuan. Salah satu wujud penghargaan setiap manusia adalah penghargaan terhadap perempuan (gender). Persoalan demikian menjadi penting di zaman ini agar perempuan tidak didiskriminasikan terhadap laki-laki. Perempuan dan laki-laki diciptakan sederajat, mereka sama-sama bernilai didepan apalagi dilecehkan. Mereka harus dihargai sederajat dengan laki-laki yang membedakan mereka adalah fungsinya. 
  3. Menghargai Gagasan Orang Lain serta Ingin Hidup Bersama Orang Lain yang Berbeda. Sikap demikian jelas membantu kita menjadi manusia karena memanusiakan manusia lain. Di Indonesia yang kini masuk dalam bentuk demokrasi, sikap demikian diperlukan. 
  4. Sikap Tenggang Rasa, Berlaku Adil, Suka Mengabdi, Ramah, Setia, Sopan dan Tepat Janji. Sikap demikian jelas membantu orang dalam berelasi dengan orang lain dan hidup bersama orang lain. Berlaku adil dan bertenggang rasa merupakan wujud penghargaan terhadap orang lain, terhadap sesama kita. Hal ini sangat penting untuk ditekankan sikap jujur, terlebih dalam situasi Indonesia menjadi juara korupsi di dunia. 
  5. Sikap demokratis: non diskriminatif dan non represif. Sikap non diskriminatif dan non represif adalah wujud dari demokrasi. Dalam negara yang demokratis, orang tidak boleh mendiskriminasikan berdasarkan suku, agama tingkat sosial, maupun dari level pendidikan. ORang mendapatkan perlakuan sama dalam mendapatkan pelayanan masyarakat dan negara misalnya dalam hal pendidikan dan tujuan. Orang tidak boleh untuk ditindas oleh orang lain atau dalam kelompok lain, melainkan untuk dihargai. Penindasan dalam bentuk apapun dapat dianggap melanggar nilai kemanusiaan SIkap demikian perlu ditanamkan pada anak didik sehingga pada saat mereka kecil tidak mendiskriminasikan dan menindas orang lain atau teman lain.
  6. Penghormatan terhadap sexualitas dan hidup berkeluarga. Nilai demikian perlu untuk dikenalkan khususnya agar anak didik dapat menghargai dan menggunakan sexualitas tersebut secara benar dan tidak membuat pelecehan sexual dan menyalahgunaknnya. 
  7. Sikap berbangsa dan cinta tanah air. Sikap cinta kepad atanah air, rela ikut membangun bersama hidup bernegara, terlibat dalam hidup bersama untuk membangun negara, kemudian taat kepada hukum yang berlaku demi lancarnya hidup bersama, yang kesemuanya perlu untuk ditekankan dalam menbagun bangsa ini. 
  8. Nilai adat dan aturan sopan santun. Beberapa dari budaya memiliki nilia hidup untuk bersama yang dianggap baik. Nilai demikian perlu untuk ditawarkan kepada anak didik untuk dapat masuk dalam budaya dan dapat mengerti budaya serta orang dari mereka. Nilai sopan santun tersebut memang tidak berlaku dimuka umum, melainkan lebih ditentukan daerah dari masing-masing. Maka nilainya relatif. Namun meski relatif memiliki kebaikan perlu untuk diperkenalkan. 
C. Sikap Terhadap Diri Sendiri
Sikap terhadap diri sendiri dapat ditinjau dari beberapa contoh sikap berikut ini:
  1. Sikap jujur, terbuka, harga diri semuanya perlu untuk perkembangan diri anak didik. Ketidakjujuran menjadi biangnya segala macam korupsi yang menghancurkan negara kita ini dan juga menghancurkan relasi yang baik untuk setiap manusia. Dengan demikian, nilai kejujuran tersebut perlu ditegakkan bila ingin negara kita sungguh berkembang dan manusia yang terdapat di dalamnya semakin sejahtera. 
  2. Beberapa sikap pengembangan sebagai peribadi manusia misalnya disiplin, bijaksana, cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang kesempurnaan diri pribadi. Meski hal demikian tidak langsung berkaitan denga orang lain, namun dapat membantu dalam menjalin kerja sama dengan orang lain. Yang perlu dikembangkan di antara orang muda adalah semangat kemandirian. Orang muda demikian butuh dibantu agak menjadi lebih mandiri, berani menghadapi persoalan hidup sendiri, berani berjuang dalam kesulitan dan tidak menyerah begitu saja. 
  3. Daya juang dan penguasaan diri dalam melawan budaya instant dan mencari senang sendiri misalnya penguasaan terhadap narkoba untuk zaman ini demikian penting. Tantangan yang besar dan yang dihadapi bila kita memiliki daya juang yang besar. Tanpa hal tersebut, tentu akan terlbas dengan arus zaman yang tidak sehat. 
  4. Kebebasan dan tanggung jawab. Sikap khas dari manusia sebagai pribadi adalah dia yang memiliki kebebasan dalam mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini berlaku baik terhadap diri sendiri, terhadap orang alam dan tuhan. Sikap ini, jelas dapat mewujudkan dalam kebebasan mimbar, kebebasan bicara, kebebasan dalam mengungkapkan gagasan dan tanggung jawab. 
D. Sikap Penghargaan terhadap Alam 
Penghargaan terhadap alam diciptakan untuk digunakan oleh semua manusia agar mampu hidup dengan bahagian, sehingga dalam penggunaan alam hanya untuk diri sendiri jelas tidak dapat dibenarkan. Pengrusakan alam hanya dapat memberikan kehidupan kepada segelintir orang juga tidaklah benar.
 Menjadi seseorang yang memiliki sifat dan perilaku yang berbudi pekerti Pengertian Budi Pekerti, Tujuan, & Macam-Macam Budi Pekerti serta Contohnya

Keserakahan dalam penggunaan alam adalah kesalahan. Dalam sekolah siswa dibimbing dalam menjaga lingkungan hidup, menggunakan barang secara bertanggung jawab, dan kritis terhadap persoalan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat. 

Baca Juga:

Pengertian Norma, Ciri, Macam-Macam & Contohnya. 
Pengertian Sikap Antisosial, Ciri, Bentuk & Faktor yang Mempengaruhi 
Pengertian Penyimpangan Sosial, Ciri, Jenis, Bentuk & Penyebab
Pengertian Konflik Sosial, Penyebab, Macam-Macam & Dampaknya

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Budi Pekerti, Tujuan, & Macam-Macam Budi Pekerti. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan kita dan dapat menjadi pribadi yang berbudi pekerti, agar terjalin sebuah hubungan sosial yang harmonis bukan disharmonis. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman. 

Referensi Pengertian Budi Pekerti, Tujuan, & Macam-Macam Budi Pekerti: 
Su'dadah. 2014. Pendidikan Budi Pekerti: Integrasi Nilai Moral Agama dengan Pendidikan Budi Pekerti. Jurnal Kependidikan: Vol II No. 1 Mei. Banyumas. hlm: 130-139.  
Dirjen Dikti, Depdikbud. (2003). Undang undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Bandung: Citra Umbara.  
Kartakusumah, Berliana. 2006. Pemimpin Adiluhung: Genealogi Kepemimpinan Kontemporer. Jakarta: Penerbit Teraju. Hlm: 34. 
Suparno, Paul dkk. 2002. Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah: Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta: Kanisius. Hlm: 27-36.