Rabu, 02 September 2020

Tari Berdasarkan Jumlah Penari

Tari adalah ekspresi manusia yang diungkapkan lewat gerak yang ritmis dan Indah (Sudarsono). Dengan pengertian tersebut dapat diimpulkan bahwa gerak merupakan unsur utama dalam karya tari. Karya tari sebagai seni pertunjukkan tidak hanya menyajikan gerak saja, tetapi ada unsur yang lainya seperti iringan tari, tata rias, tata busana, tempat pertunjukan dan properti tari. Tari merupakan ungkapan perasaan manusia, perasaan diungkapkan dengan gerakan yang indah. Selain sebagai pengungkapan perasaan manusia ternyata tari juga memiliki fungsi yang alain, diantaranya adalah sebagai berikut :

Tari sebagai sarana upacara. Tari yang digunakan sebagai sarana upacara disebut Tari Upacara. Tari upacara merupakan media persembahan dan pemujaan terhadap kekuasaan yang lebih tinggi untuk mendapatkan keselamatan, perlindungan, dan kebahagiaan. Di Bali hampir semua upacara keagamaan dipenuhi oleh tari-tarian. Di papua, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi juga upacara adatnya menggunakan tari-tarian. Misalnya pada upacara kelahiran, memotong gigi, pernikahan, bahkan upacara kematian.
  • Tari sebagai ungkapan kegembiraan dan pergaulan. Tari yang berfungsi sebagai ungkapan kegembiraan atau pergaulan tidak mementingkan keindahan. Hal terpenting tari jenis ini adalah keakraban para penari dalam mengungkapkan rasa gembira. Contohnya tari Lengger dari Jawa Timur, Tari Cokek dari Jakarta, dan Tari Ranup Lapuan dari NAD.
  • Tari sebagai tontonan. Tari sebagai seni tontonan atau pertunjukkan menyajikan keindahan yang dapat memberikan hiburan bagi perasaan manusia. Tari sebagai tontonan diciptakan secara sungguh-sungguh dan penuh kreativitas.

Bentuk Karya Tari Berdasarkan Jumlah Penari
Jumlah penari dalam sebuah tarian berbeda-beda, ada tarian yang dibawakan oleh seorang penari saja dan ada yang dibawakan secara massal.

Tari Tunggal
Tari tunggal adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari saja. Contohnya tari Gambyong dari Surakarta. Namun tari tunggal juga dapat ditarikan oleh banyak penari. Beberapa contoh tarian tunggal Nusantara antara lain :
  • Tari Kancet Ledo dari Kalimantan (Dayak Kenyah)
  • Tari Gandrung dari Banyuwangi Jawa Timur
  • Tari Taledhek dari Jawa timur
  • Tari Gambyong dari Jawa tengah
  • Tari Cokek dari Jawa tengah
  • Tari Batek baris dari Sumbawa
  • Tari Kancet papatai dari Kalimantan (Dayak kenyah)
  • Tari Kancet lasan dari Kalimantan (Dayak kenyah)
  • Tari Leleng dari Kalimantan
  • Tari Hudoq dari Kalimantan
  • Tari Persembahan dari Kutai Kertanegara
  • Tari Dewa memanah dari Kutai Kewrtanegara
  • Tari Srimpi dari Jawa Tengah
  • Tari Bondhan dari Jawa Tengah
  • Tari Golek manis dari Jawa Tengah
  • Tari Golek Kanya dari Jawa Tengah
  • Tari Mani poreng
  • Tari Merak dari Sunda dan Bali
  • Tari Pendet dari Bali

Tari Berpasangan
Tari ini ditarikan secara berpasangan oleh dua orang penari, pasangan bisa pria semua, wanita semua, ataupun pria dan wanita. Rangkaian gerak tari jenis berpasangan saling mengisi,melengkapi,dan terdapat interaksi dan respons gerak antar penarinya. Beberapa contoh tari berpasangan antara lain :
  • Tari Gandrung (Banyuwangi, Jawa Timur)
  • Tari Remo (Jawa Timur)
  • Tari salipuk (Nganjuk, Jawa Timur)
  • Tari Serampang dua belas (Sumatera Utara)
  • Tari Cokek (Betawi),
  • Tari Jaipong (Jawa Barat),
  • Tari Panji Asmara Bangun (yogyakarta),
  • Tari Oleg Tamulilingan, Tari Sekar Ibing, Tari Cendrawasih, Tari Joged Bumbung, Tari Legong Keraton (Bali),
  • Tari Payung (Sumatra Barat)
  • Tari, Joget Lambak (Riau), dan
  • Tari maengket (Sulawesi Utara).
  • Tari Retno Tinanding, Tari Retno Ngayudo, Tari karno tanding, Tari Panji kembar, Tari lawung, Tari bogis kembar, Tari bondoyudo, Tari Srikandi Mustokoweni, Tari Srikandi Larasati, Tari Adanenggar, Kelaswara, Tari Srikandi Cakil, Tari Srikandi Burisrawa, Tari Srikandi Bisma, Tari Endah, Tari Karonsih, Tari Lambang Sari, Tari Dri Asamara, Tari Enggar-enggar, Tari Regol Gunungsari Tari Klana Sembung Langu, Tari Dayun Minak Jinggo (Jawa Tengah)

Tari Kelompok
Tari kelompok ditarikan oleh lebih dari dua orang penari. Gerak yang dilakukan oleh penari belum tentu sama, sebab setiap penari kadang-kadang mempunyai peran yang berbeda. Posisi penari pada saat menari juga diatur. Penari yang satu dengan yang lainya harus bisa bekerja sama. Contoh tarian kelompok antara lain:
Tari Serimpi (Yogyakarta), Tari Datun (Kalimantan Timur), Tari Kecak, Tari Baris Gede, Pendhet (Bali). Tari Saman, Seudati (NAD), Tari Cakalele(Maluku), dan Tari Tor Tor(Sumatera Utara), Tari Poco-Poco(Sulawesi Utara), Tari Sajojo(Papua), Tari Kuda Lumping, Gambyong (Jawa Tengah).